Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Dalam Rangka Meningkatkan Kesehatan Rumah Tahanan Kelas 1 di Kota Depok, YMPAi Berkolaborasi dengan Universitas Indonesia.

Suara Indonesia - Warga Binaan Pemasyarakat dan Kesehatan Dasar Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI) meminta Fakultas Rumpun I...


Suara Indonesia
- Warga Binaan Pemasyarakat dan Kesehatan Dasar Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI) meminta Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia untuk meningkatkan kondisi kesehatan Rumah Tahanan Kelas 1 Kota Depok.

Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI) bekerja sama dengan lima Fakultas Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia (RIK UI): Kedokteran Umum, Kedokteran Gigi, Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Farmasi. Tujuan kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kapasitas Klinik Kesehatan Rumah Tahanan dan Kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Cilodong, Kota Depok. Sebagai bukti kerja sama ini, video pencegahan penyakit dan bahan cetak dibuat untuk klinik kesehatan dan warga binaan. Media ini didasarkan pada asesmen YMPAI, Rutan, dan RIK UI tentang masalah kesehatan yang sering dihadapi tahanan.

Selama penyerahan alat edukasi kesehatan, tim mahasiswa RIK UI, dipimpin oleh Drg. Amandita, juga memberikan penyuluhan kesehatan secara langsung. Perawatan kesehatan dimulai jam 09.30 dan berlangsung hingga jam 11.30. Bapak Brahmatiya Putra Sakti S.Tr.Pas, mewakili Kepala Rutan, mengucapkan terima kasih kepada YMPAI dan RIK Rutan atas kunjungannya dan kerja sama mereka dalam edukasi kesehatan. 

Selain itu, direktur YMPAI, Julie Rostina SKM, MKM, menyambutnya dengan baik. Dia senang dapat bekerja sama dengan tim UI untuk meningkatkan klinik kesehatan dan kesejahteraan pasien WBP. Julie ingin kerja sama ini berlanjut dan membantu menyelesaikan masalah kesehatan rutan lainnya. Perwakilan UI, Dr. Amandita, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Rutan dan YMPAI atas dukungan mereka dalam kunjungan edukasi kesehatan siswa. 
Mahasiswa ilmu kesehatan terlibat secara langsung dalam instruksi medis. "Pada acara penyuluhan ini, kami akan menjelaskan beragam media edukasi yang sudah disusun, seperti activity book I yang berisi 7 tema penyakit yang paling umum terjadi di klinik, pembagian factsheet kesehatan, serta penayangan 4 video pencegahan dan promosi kesehatan," kata Hananiyah, seorang mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat. 
Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), scabies (penyakit kulit), hepatitis, diabetes mellitus, gangguan kesehatan gigi, dan masalah kesehatan mental adalah masalah yang paling sering dialami oleh WBP Rutan, menurut laporan klinik kesehatan.  Selain itu, para siswa menunjukkan berbagai sumber penyakit dan metode untuk mencegahnya.

Kesehatan rutan menghadapi masalah dengan enam penyakit dan gangguan mental WBP. Selama diskusi, WBP bertanya tentang masalah gigi mereka karena klinik tidak memiliki fasilitas kesehatan gigi mandiri di Rutan. 
Bagaimana kami dapat menyelesaikan masalah gigi kami dengan ketiadaan UI dan YMPAI? Rian tegas, "Karena kami tidak mau gigi sakit dan mulut bau."

Kami berharap kesempatan hari ini akan membantu YMPAI, UI, dan Rutan bekerja sama lebih lanjut untuk mengatasi masalah kesehatan warga binaan. Ke depan, orang harus bekerja sama untuk membuat sesuatu yang baru dan menyelesaikan masalah. Julie menyatakan bahwa dosen dari lima fakultas ilmu kesehatan rumah tahanan dapat memberikan pengabdian masyarakat untuk program selanjutnya. 

"Insha Allah, apa yang disampaikan akan menjadi pelajaran bagi kami (Fakultas Kedokteran Gigi)," kata pandita.

Terakhir, media memberikan bantuan informasi kesehatan di acara tersebut. Ini terdiri dari empat spanduk berdiri yang secara bersamaan menunjukkan pencegahan penyakit UI dan YMPAI. Dr. Imma Syabreni, yang bertanggung jawab atas Klinik Kesehatan Rutan, menerimanya dengan cepat.
Respon terhadap pendidikan kesehatan yang positif. Kami dapat menemukan metode pendidikan baru di klinik mereka berkat kerja sama Fakultas Ilmu Kesehatan UI, Rutan Depok, dan YMPAI. Rutan Depok akan memiliki kemampuan untuk terus mengembangkan inovasi yang akan meningkatkan layanan kesehatan preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Tasya, mahasiswa Kesehatan Masyarakat UI, mengatakan, "Kami senang dapat berbaur dan berinteraksi dengan warga binaan semuanya. Rutan Depok membutuhkan partisipasi banyak orang, termasuk YMPAI dan teman-teman civitas UI, untuk melakukan kegiatan yang akan memberikan pelayanan terbaik kepada wbp." Kami berharap semuanya baik-baik saja di Rutan Kelas 1 Depok.

"Saya pikir warga binaan pemasyarakatan adalah bagian dari masyarakat yang akan mengawasi pekerjaan kami sebagai calon tenaga kesehatan. Saya juga sangat senang membawakan materi karena hadirin warga binaan sangat kooperatif dan membuat suasana lebih seru," kata Nida, seorang mahasiswa RIK UI.



Reponsive Ads