Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Seorang Pengusaha membuat Program Pertemuan Janda dan Duda di Jateng

Program mempertemukan harapan janda duda sekaligus santunan anak yatim setiap  pada Ahad (10/2) . di kawasan pasar Gabus Jatinom. Jawa Ten...

Program mempertemukan harapan janda duda sekaligus santunan anak yatim setiap  pada Ahad (10/2) . di kawasan pasar Gabus Jatinom. Jawa Tengah

Suara.id - Pengusaha toko pakaian Swalayan Leo di Jatinom Klaten, Ifan Rivai Ghazali  mengadakan Program mempertemukan harapan janda duda sekaligus santunan anak yatim pada Ahad (10/2) . di kawasan pasar Gabus Jatinom. Jawa Tengah

Kegiatan ini  dilaksanakan  setiap Ahad Wage setiap Bulan kegiatan bulan ini bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah   (PCM)  Jatinom dan memberikan santunan kepada 132 yatim dari 3 kecamatan di rumahnya kawasan pasar Gabus Jatinom.

 Menurutnya "Tujuan Program ini untuk mempertemukan harapan antara janda duda dan mengentaskan anak yatim dengan jalan menikahkan orang tuanya" ungkapnya

"Alhamdulillah sudah ada 3 pasangan suami Istri dulunya janda duda yang anaknya kita santuni. Bahkan saya berencana untuk mengadakan nikah masal gratis", Sambungnya.

Sementara itu sekretaris Lembaga Dakwah Khusus PP Muhammadiyah Faozan Amar  memberikan taushiyah dalam acara tersebut, menurutnya
"Program ini unik karena tak hanya menyantuni anak yatim tapi juga mempertemukan jodoh bagi orangtuanya, ujarnya,

Sehingga dengan menikahkan orang tuanya, maka anak tersebut memiliki orang tua asuh lagi, Sambung Faozan.

Foto bersama anak yatim dan pengurus PCM Jatinom sesuai acara santunan.

 Dalam Rilis yang diterima redaksi Suara.id dituliskan bahwa Salah satu ajaran yang terpenting dari kyai Dahlan, pendiri Muhammadiyah  adalah tentang pentingnya peduli terhadap anak yatim piatu. Saking pentingnya, kyai Dahlan mengajar surat Al Maun berkali-kali sampai santrinya bosan. Kemudian kyai Dahlan memerintahkan kepada santrinya untuk mengamalkan surat tersebut dengan menyantuni anak yatim, fakir dan miskin di lingkungan sekitarnya.

Ajaran tersebut sampai Sekarang diamalkan oleh Persyarikatan Muhammadiyah,
Tak hanya secara organisasi tetap juga oleh warga Muhammadiyah. (FA)

Reponsive Ads